Daripada mendengar 1000 kali, lebih baik mendengar
sekali-Alkisah, di Tiongkok, suku Qiang datang menyerbu negara Han dari
perbatasan bagian barat. Kaisar Xuan menyuruh Zhao Chong memimpin
pasukan untuk melawan suku Qiang.Kaisar menanyakan pada Zhao berapa
pasukan tambahan yang dibutuhkan.Zhao Chong berkata,
“Hamba belum mampu
memastikan,
Yang Mulia.”Sang Kaisar pun menyarankannya untuk mengutus
orang melihat keadaan di garis depan sebelum berperang. Namun, Zhao
Chong menolaknya.
“Daripada mendengar orang lain sebanyak 100 kali, lebih
baik hamba melihat dengan mata kepala hamba sendiri, Yang Mulia.
Izinkan hamba untuk pergi ke garis depan memastikannya, Yang Mulia,”
ujar Zhao Chong.
Setelah mendapat izin, ia pun berangkat ke garis depan,
meneliti keadaan bumi, menyelidiki posisi pasukan musuh. Dengan
informasi tersebut, Zhao Chong menyusun rencana peperangannya dengan
sangat sukses ia dapat mengalahkan suku Qiang itu.
Kisah inilah yang
menjadi asal usul peribahasa Tiongkok, “百闻不如一见” (bǎi wén bù rú yī jiàn)
yang memiliki arti harfiah "mendengar 100 kali tidak sebanding dengan
melihat sekali". Makna dari peribahasa ini ialah Jangan mudah percaya
dengan apa yang dikatakan orang lain. Lebih baik melihat dengan mata
kepala sendiri daripada hanya mendengarkan.
Peribahasa ini mengingatkan
kita bahwa untuk memahami sesuatu, lebih baik terjun langsung ke
lapangan, bukan hanya mendengar cerita dari orang lain. Intinya,
pemahaman itu akan mudah diperoleh dengan mantap jika kita merasakan
langsung, baik yang kita lihat, dengar, atau rasakan.
Makna lainnya
adalah kesimpulan yang tepat hanya bisa dicapai setelah penyelidikan
yang dilakukan pada sumber masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar