Jumat, 08 Juli 2016

PEDULI

Cerita ini saya dapatkan dari prof Z, ketika kami sedang menguji thesis salah satu mahasiswa. Sebelum sidang thesis dimulai Prof Z menceritakan pengalamannya

Pada suatu hari  disaat Ujian Akhir Semester ( UAS ) prof Z ingin memberikan pertanyaan-pertanyaan ujian secara esai dengan jumlah 10 pertanyaan  para mahasiswa berusaha menjawab pertanyaan itu semampu mungkin dalam kertas ujian mereka. begitu lembar jawaban dikumpulkan Sebagian besar mahasiswa hanya bisa menjawab 9 dari 10 pertanyaan yang diberikan, hampir keseluruhan mahasiswa tidak menjawab di pertanyaan ke 10

Thia tau kenapa mereka tidak bisa menjawab ??/

Saya tidak tau Prof, memang pertanyaannya bagaimana Prof ?? tanya saya

Pertanyaannya sederhana Thia, saya memberi catatan boleh dikosongkan bila tidak mengetahui jawabannya, pertanyaannya adalah

“Coba tuliskan nama ibu tua yang setia membersihkan ruangan ini, bahkan seluruh ruangan di gedung Kedokteran ini  ini !”  dan tahukan Thia dari 200 mahasiswa, hanya 2 orang mahasiswa yang bisa menjawabnya.

Mengapa Prof pertanyaan itu diajukan, kan hampir tidak berhubungan dengan mata kuliah yang diajarkan ??

“Justru ini adalah pertanyaan terpenting dalam ujian itu Thia ” kata Prof Z
Memang tidak ada yang istimewa dengan Ibu Tua itu Thia. Dia hanya seorang ibu tua, orangnya agak pendek, rambut putih yang selalu digelung. Dan ia juga mungkin satu-satunya cleaning service di gedung jurusan kedokteran . Ibu tua itu selalu ramah serta amat sopan dengan mahasiswa-mahasiswi di sini. Ia senantiasa menundukkan kepalanya saat melewati kerumunan mahasiswa yang sedang nongkrong.

Saya pun bertanya kepadanya lagi, “Pentingnya dimana Prof ?” sambil tersenyum Prof Z menjawab pertanyaan saya “Hanya yang peduli pada orang-orang sekitarnya saja yang pantas jadi dokter Thia .”

Terima kasih Prof sudah mengingatkan saya. Peduli merupakan langkah awal untuk menjadi pemberi manfaat bagi orang lain serta penyelesai masalah di masyarakat. Dan peduli, sudah seharusnya menjadi milik semua orang, bukan hanya dokter. . Maka seberapa pedulikah kita ? sehingga mampu menjawab persoalan-persoalan yang ada disekitar kita. Semoga cerita di atas menjadi hikmah untuk kita.