Senangnya
bisa melepas penat, walaupun sejenak setelah pergi bersama Maggie beberapa waktu
lalu membuat saya homesick dan rindu sekali ingin mengunjungi pusara almarhum
Bapak , Ibu dan Eyang. Memahami kerinduan ini Anna mengajak saya pergi ke
sebuah panti Jompo kebetulan tantenya mengelola panti jompo di daerah Nort
Attleboro, Massachusets
Setibanya di Panti Jompo, tante Anna kedatangan penghuni baru yang siap tinggal di panti tersebut. Albert, seorang lelaki berusia 92 tahun. Melihatnya saya yakin Albert adalah orang yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri. Cara berpakaiannya rapi, rambutnya yang teratur rapi meskipun dia rabun parah
Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Tante Anna menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
“Saya menyukainya” , kata Albert dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
Agak terkejut juga saya mendengar jawaban Albert, tapi saya hanya memendamnya takut menyinggung perasaanya, Saya menawarkan diri untuk mengantarkan Albert ke kamar , Setelah memahami di kamar mana Albert akan tingal sayapun bersiap mengajaknya, sambil berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator saya memperkenalkan diri pada Albert.
Jadi terbayang Jikalau eyang kakung saya masih hidup mungkin usianya hampir sama dengan usia Albert dan ternyata setali tiga uang Albert pun bilang bahwa saya hampir seusia dengan anaknya yang bungsu, Butuh waktu yang tidak lama, karena kami jadi sangat akrab sekali dan dia memilih memanggil nama kesayangan untuk saya Ratya
Sedari tadi saya menyimpan pertanyaan, Akhirnya tidak tahan juga saya ingin bertanya kepada Albert, ketika saya berkata bolehkah saya menanyakan sesuatu, sambil tersenyum lebar Albert menggemgam tangan saya, silahkan...”
“Pak, Anda belum melihat kamarnya tetapi anda sudah menjawab menyukainya ketika tadi dijelaskan, bukankah seharusnya anda tahan dulu sampai melihat kamarnya ” kata saya.
Albert menatap saya , lalu menjawab “untuk apa ?? Hal itu tidak ada hubungannya”
Ratya, panggil Albert dengan suara lirih.....Ya..... Jawab saya
“ Aku punya sebuah pilihan aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.
“ Setiap hari adalah hadiah dan selama mataku terbuka aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan."
AHHHHH.. ALBERT HIDUP ITU MEMANG INDAH,
THANK YOU SO MUCH
Setibanya di Panti Jompo, tante Anna kedatangan penghuni baru yang siap tinggal di panti tersebut. Albert, seorang lelaki berusia 92 tahun. Melihatnya saya yakin Albert adalah orang yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri. Cara berpakaiannya rapi, rambutnya yang teratur rapi meskipun dia rabun parah
Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Tante Anna menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.
“Saya menyukainya” , kata Albert dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
Agak terkejut juga saya mendengar jawaban Albert, tapi saya hanya memendamnya takut menyinggung perasaanya, Saya menawarkan diri untuk mengantarkan Albert ke kamar , Setelah memahami di kamar mana Albert akan tingal sayapun bersiap mengajaknya, sambil berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator saya memperkenalkan diri pada Albert.
Jadi terbayang Jikalau eyang kakung saya masih hidup mungkin usianya hampir sama dengan usia Albert dan ternyata setali tiga uang Albert pun bilang bahwa saya hampir seusia dengan anaknya yang bungsu, Butuh waktu yang tidak lama, karena kami jadi sangat akrab sekali dan dia memilih memanggil nama kesayangan untuk saya Ratya
Sedari tadi saya menyimpan pertanyaan, Akhirnya tidak tahan juga saya ingin bertanya kepada Albert, ketika saya berkata bolehkah saya menanyakan sesuatu, sambil tersenyum lebar Albert menggemgam tangan saya, silahkan...”
“Pak, Anda belum melihat kamarnya tetapi anda sudah menjawab menyukainya ketika tadi dijelaskan, bukankah seharusnya anda tahan dulu sampai melihat kamarnya ” kata saya.
Albert menatap saya , lalu menjawab “untuk apa ?? Hal itu tidak ada hubungannya”
Ratya, panggil Albert dengan suara lirih.....Ya..... Jawab saya
“Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal...“ Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur sebelum mereka mengantarku kemari.
“ Aku punya sebuah pilihan aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.
“ Setiap hari adalah hadiah dan selama mataku terbuka aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan."
AHHHHH.. ALBERT HIDUP ITU MEMANG INDAH,
THANK YOU SO MUCH
( Thia ,2
oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar