Sambil menghirup teh
hangat sang suami berpikir sejenak “ apa ya sayang , mikir dulu boleh kan sayang
. Sambil tersenyum sang istri pun menjawab perkataan suaminya Boleh sayang...Bukan papa tidak suka
sayang, tapi papa bisa memahaminya, kalau papa salah koreksi ya,
Pertama Terkadang (
tidak selalu sih ) papa melihat mama terlalu reaktif menyikapi segala
persoalan, tapi papa paham umumnya orang pintar sikapnya seperti ini.
Yang kedua Papa tau
sejak kecil mama selalu diajarkan hidup mandiri, ulet dan kerja keras da sampai
sekarang mama mempertahankan sikap kemandirian tersebut, waktu dulu papa
belajar sosiologi manusia adalah mahluk sosial, artinya semandiri – mandirinya
manusia pasti butuh bantuan orang lain. Waktu awal –awal kita dulu papa juga
pernah bercerita semandiri – mandiri perempuan pasti butuh orang lain, dan papa
masih ingat mama menjawab orang itu adalah papa
Yang ketiga, papa tau
mama ingin segalanya sempurna, tapi kita perlu tau tidak semua orang bisa
sempurna, mama terkadang lupa orang lain itu bukan mama.
Adakah perkataan papa
yang salah sayang, maaf kalau salah ya ma, termasuk dalam penyampaiannya,
Sang istri pun
tersenyum dan menjawab perkataan suaminya, Tidak ada sayang
"Sekarang gantian
ya sayang, mama sebutkan juga sifat dan sikap papa yang tidak mama suka, tidak
ada manusia yang sempurna kan sayang termasuk papa".
Dengan suara perlahan
Sang istripun berkata " Tidak ada sayang, apa yang ada pada diri papa
sekarang semuanya mama suka, papa itu sempurna sekali buat mama, dan mama
bersyukur bisa memiliki papa . Tidak satupun dari pribadi papa yang mama
rasakan kurang, bagi mama papa itu laki –laki sempurna"
Mendengar ungkapan
cinta serta isi hati istrinya dalam hati suaminyapun berkata terima kasih
istriku,
I Love You sayang
I Love You sayang
( Thia, 31 mei 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar