Selasa, 03 Mei 2016

PUTUS ASA ....NO WAY !!!!



Konstantinopel bukanlah kota yang mudah ditaklukkan, kota ini memiliki sistem pertahanan yang sangat maju pada zamannya, tembok luar yang tingginya sekitar 30 m, tebal 9 m dan di sisi luar pun dilindungi oleh parit 7m, dari arah selatan ada Marmara Sea yang dijaga pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan arah timur ada selat sempit Golden Horn ,saat itu tidak ada satupun teknologi yang dapat menghancurkan dan menembus sistem pertahanan konstatantinopel

Adalah Sultan Muhammad Al-Fatih yang masih berumur 23 tahun ditugaskan melakukan pengepungan penyerangan. Awal penyerangan dilakukan pada tanggal 6 April 1453, yang terkenal dengan "The Siege of Konstantinopel".

Sebetulnya usaha menaklukkan konstatinopel sudah sejak lama dilakukan hampir 825 tahun, silih beganti pimpinan khalifah Usmaniyah tidak satu pun yang berhasil menaklukan konstatinopel, suatu usaha dan kerja keras yang lama dan yang terus dilakukan

Sebelum melakukan penyerangan Sultan Muhammad Al-Fatih mengirim surat kepada Paleologus untuk menyerah dan masuk Islam tapi Constantine Paleologus tidak bergeming.
Dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Sultan Mumamnad AlFatih membakar semangat tentaranya, hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan dan konstantiinopel ( Turki ) berhasil dibebaskan.

Sebuah usaha panjang ( 825 tahun ) yang dilakukan tanpa henti mulai dari perencanaan sampai mobilasasi pasukan dan senjata , kita jangan bayangkan drngan kondisis.saat ini. Konstantinopel saat itu merupakan pusat imperium Romawi yang kata salah seorang Oreantalis Hamilton Gibs " membebaskan konstantinopel sama dengan mimpi delapan abad 
Tentu banyak rintangan selama.perjuangan tapi Sultan tidak pernah putus asa, dengan semangat juang dan determinasi yang tinggi dan dibalut dengan rasa optimisme....yang ada hanyalah berjuang dan sekali lagi berjuang ...berjuang
============================

Dalam suatu kisah yang diriwayatkan Ibn Ishaq sebagaimana dinisabkan Ibn Hisyam ..
"Ya Rasulallah”, begitu suatu hari para sahabat bertabik saat mereka menatap wajah beliau yang purnama, “Ceritakanlah tentang dirimu.” Sang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab dengan beberapa kalimat. Pembukanya adalah senyum, yang disusul kalimat kerendahan hati,

“Aku hanyalah doa yang dimunajatkan Ibrahim, ‘Alaihissalam..”Doa itu, doa yang berumur 4000 tahun yang dari ketulusan seorang moyang untuk anak-cucunya"
“Duhai Rabb kami, dan bangkitkan di antara mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri; yang akan membacakan atas mereka ayat-ayatMu, mengajarkan Al Kitab dan Al Hikmah, serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaqksana.” (QS Al Baqarah [2]: 129)
Doa diibaratkan adalah setetes nurani yg terbersit dari niat yang haru dan getar lisan yang syahdu dan dilafaz dengan merendahkan diri dan mengakui keagungan Alllah begitulah Ibrahim, kekasih Ar Rahman memanjatkan doanya

Dari doa nabi Ibrahim kita belajar; bahwa yang terpenting bukan seberapa cepat sebuah munajat dijawab, melainkan seberapa lama ia memberi manfaat. Empat ribu tahun itu memang panjang. Tapi bandingkanlah dengan hadirnya seorang Rasul yang tak hanya diutus untuk penduduk Makkah, tapi seluruh alam menjadi rahmat bukan hanya bagi anak-turunnya, tapi semesta;

Allah Maha Pemurah, tak dimintaipun pasti memberi. Maka dalam permohonan kita bersiaplah menerima berlipat dari yang kita duga. Allah Maha Tahu maka berdoa bukanlah memberitahu Dia akan apa yang kita butuhkan. Doa adalah bincang mesra, agar Dia ridhai untuk kita segala yang dianugrahkanNya.

SEJAWAT

Usaha dan kerja keras tidak mengenal kata maksimal , teruslah berusaha dan juga jangan sesekali terbersit sedikitpun kata putus asa dalam berdoa Allah Maha Mengetahui yang Terbaik buat umatnya.

(Thia , 4 Oktober 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar