Minggu, 01 Mei 2016

' TEH MAGGIE"



Akhir pekan ini saya habiskan waktu untuk bersama Maggie sebab beberapa hari lalu saya mendengarnya sakit, sengaja saya memasak sup iga sapi untuknya. Setelah kejadian beli baju waktu itu bila ada kesempatan saya selalu mengunjungi Maggie 

Entah apa yang membuat saya begitu senang bila bertemu dengannya, mungkin karena Maggie secara usia hampir sama dengan almarhum Eyang, Selain itu wajahnya terasa sejuk di hati, ucapan -ucapannya juga meresap ke lubuk jiwa dan menentramkan. sikapnya humble dan tidak angkuh. sehingga suasana kekeluargaan cepat tercipta dan  rasanya saya telah lama mengenalnya

Sesampai dirumah  ternyata keadaan Maggie sudah membaik, terlihat sudah nampak bugar kembali.  Setelah sedikit menanyakan kabar dan lain - lain  saya mengatakan bahwa akhir pekan saya ingin menghabiskan waktu bersamanya. Sambil tersenyum Maggie mengajak saya keruang tengah , dia mengatakan bahwa dia sedang membaca ketika saya datang. sayapun diam mengikutinya

Saya memasuki ruang baca milik Maggie, ruangan ini berada di sebelah meja makan, Ada sebuah sofa lebar di tengahnya dengan satu meja kotak , beberapa lemari berisi buku - buku. Saya mulai melihat - lihat buku - buku yang tersusun rapi di dalam lemari -lemari itu. buku demi buku saya periksa isinya 
Sepintas lalu. Maggie rajin sekali, buku  miliknya ini semuanya terpelihara dengan baik, sampai dengan kebersihannya. Buku yang sudah lama sekalipun masih utuh dan bagus keadaannya

Sambil duduk disofa, saya melihat album -album kenangan Maggie wanita cantik yang sangat sederhana dan pintar, tak heran di lingkungan tempat tinggal Maggie hampir semua mengenalnya hingga anak - anak kecil. Selain itu maggie sangat pandai menyesuaikan diri dengan orang lain, buktinya tanpa terasa kami berdua telah hanyut dalam cerita - cerita kecil yang sangat mengasyikkan dan saya yang biasa agak tertutup terasa nyaman sekali berbicara dengan Maggie termasuk beberapa hal yang membuat saya agak jenuh dan bosan akhir - akhir ini

Ditengah asiknya bercerita, Maggie menuangkan air teh dalam cangkir hingga hampir tumpah sampai saya bilang stop pada Maggie. Sambil tersenyum maggie menghentikan menuang air teh itu dengan penuh bijaksana maggie mengatakan;

" Meuthia!!!  ibarat cangkir teh  ini sama seperti otak manusia. bila telah terisi penuh maka tidak mungkin diisi lagi. Karenanya kosongkan dulu cangkirmu, kosongkan pikiranmu, agar bisa diisi hal-hal baru yang positif."

Saya mengerti betul apa yang dimaksut Maggie ini, dan tentu ini membuat saya tersadar dalam menyikapi  banyak hal yg terjadi akhir - akhir ini. dan jujur saja saya malu....
Seolah mengerti apa yang saya rasakan, dengan penuh kasih sayang Maggie memeluk sambil berbisik " Thia.!!kamu tidak perlu malu ya beginilah hidup dimanapun kamu akan tinggal ingat lah itu...

TERIMA KASIH MAGGIE'

( Thia 27 oktober 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar