Akhir pekan ini saya habiskan waktu untuk bersama Maggie sebab beberapa hari lalu saya mendengarnya sakit, sengaja saya memasak sup iga sapi
untuknya. Setelah kejadian beli baju waktu itu bila ada kesempatan saya selalu
mengunjungi Maggie
Entah apa yang membuat saya begitu senang bila bertemu dengannya, mungkin karena Maggie secara usia hampir sama dengan almarhum Eyang, Selain itu wajahnya terasa sejuk di hati, ucapan -ucapannya juga meresap ke lubuk jiwa dan menentramkan. sikapnya humble dan tidak angkuh. sehingga suasana kekeluargaan cepat tercipta dan rasanya saya telah lama mengenalnya
Entah apa yang membuat saya begitu senang bila bertemu dengannya, mungkin karena Maggie secara usia hampir sama dengan almarhum Eyang, Selain itu wajahnya terasa sejuk di hati, ucapan -ucapannya juga meresap ke lubuk jiwa dan menentramkan. sikapnya humble dan tidak angkuh. sehingga suasana kekeluargaan cepat tercipta dan rasanya saya telah lama mengenalnya
Sesampai dirumah ternyata keadaan Maggie sudah
membaik, terlihat sudah nampak bugar kembali.
Setelah sedikit menanyakan kabar dan lain - lain saya mengatakan bahwa akhir pekan saya ingin
menghabiskan waktu bersamanya. Sambil tersenyum Maggie mengajak saya keruang
tengah , dia mengatakan bahwa dia sedang membaca ketika saya datang. sayapun
diam mengikutinya
Saya memasuki ruang baca milik Maggie, ruangan ini berada di
sebelah meja makan, Ada sebuah sofa lebar di tengahnya dengan satu meja kotak , beberapa lemari berisi buku - buku. Saya mulai melihat - lihat buku - buku
yang tersusun rapi di dalam lemari -lemari itu. buku demi buku saya periksa
isinya
Sepintas lalu. Maggie rajin sekali, buku miliknya ini semuanya terpelihara dengan baik, sampai dengan kebersihannya. Buku yang sudah lama sekalipun masih utuh dan bagus keadaannya
Sepintas lalu. Maggie rajin sekali, buku miliknya ini semuanya terpelihara dengan baik, sampai dengan kebersihannya. Buku yang sudah lama sekalipun masih utuh dan bagus keadaannya
Sambil duduk disofa, saya melihat album -album kenangan Maggie wanita cantik yang sangat sederhana dan pintar, tak heran di lingkungan
tempat tinggal Maggie hampir semua mengenalnya hingga anak - anak kecil. Selain
itu maggie sangat pandai menyesuaikan diri dengan orang lain, buktinya tanpa
terasa kami berdua telah hanyut dalam cerita - cerita kecil yang sangat
mengasyikkan dan saya yang biasa agak tertutup terasa nyaman sekali berbicara
dengan Maggie termasuk beberapa hal yang membuat saya agak jenuh dan bosan
akhir - akhir ini
Ditengah asiknya bercerita, Maggie menuangkan air teh dalam
cangkir hingga hampir tumpah sampai saya bilang stop pada Maggie. Sambil
tersenyum maggie menghentikan menuang air teh itu dengan penuh bijaksana maggie mengatakan;
" Meuthia!!! ibarat cangkir teh ini sama seperti otak manusia. bila telah terisi penuh maka tidak mungkin diisi lagi. Karenanya kosongkan dulu cangkirmu, kosongkan pikiranmu, agar bisa diisi hal-hal baru yang positif."
Saya mengerti betul apa yang dimaksut Maggie ini, dan tentu
ini membuat saya tersadar dalam menyikapi
banyak hal yg terjadi akhir - akhir ini. dan jujur saja saya malu....
Seolah mengerti apa yang saya rasakan, dengan penuh kasih
sayang Maggie memeluk sambil berbisik " Thia.!!kamu tidak perlu malu ya beginilah hidup dimanapun kamu
akan tinggal ingat lah itu...
TERIMA KASIH MAGGIE'
( Thia 27 oktober 2015)
( Thia 27 oktober 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar