Selasa, 03 Mei 2016

" TANGAN GEMETAR MAGGIE"



Bila saya ditanya tempat yang paling saya ingin hindari maka Mall dan sejenisnya adalah jawaban saya. ke Mall akan saya lakukan jika itu memang harus dan terpaksa. Beberapa hari yang lalu ketika teman saya Andrea berkunjung, ia meminta bantuan saya untuk berbelanja bersama ibunya karena membutuhkan sebuah gaun yang baru, sedangkan Andrea sedang ada tugas yang harus ia selesaikan.

Ibu Andrea sangat cantik , di usianya yang hampir 80 tahun beliau masih sangat anggun, Beliau lebih senang saya memanggilnya Maggie. Sebenarnya saya tidak suka pergi berbelanja dan saya bukanlah orang yang sabart, tapi kami putuskan juga berangkat ke pusat perbelanjaan . Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita dan Maggie mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu saya mulai lelah, gelisah dan Maggie mulai frustasi.

Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi Maggie mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di bagian tepi lehernya maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersamnya dalam ruang ganti pakaian biar semuanya cepat beres.

Saya melihat bagaimana ia mencoba pakaian tersebut dan dengan susah mencoba untuk mengikat talinya. Ternyata Ya Allah,.. tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi. dan dia tidak dapat menalikan gaun itu. Seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang begitu dalam kepadanya. Dada saya sesak, napas saya panas. Saya berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari saya terisak. Setelah mendapatkan ketenangan saya kembali masuk ke kamar ganti dan menahan tangis melihat gemetar tangan Maggie membantunya mengikatkan tali gaun tersebut. pakaian ini begitu indah dan Maggie membelinya. 

Perjalanan belanja kami telah berakhir tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat terlupakan dari ingatan saya. Sepanjang sisa hari itu pikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian tersebut dan terbayang tangan almarhum Eyang saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya. Tangan yang gemetar, kedua tangan yang penuh dengan kasih yang pernah menyuapi saya, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya. Dan terlebih dari semuanya berdoa untuk saya, Sekarang tangan gemetar milik Maggie itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling membekas dalam hati saya. 

Keesokan harinya, saya pergi mengunjungi Maggie, saya melihatnya duduk dengan memakai gaun yang kami beli kemaren saya mengambil tangannya, menciumnya. dan itu membuatnya terkejut. Saya mengatakan pada Maggie, kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa Allah telah membuat saya dapat melihat dengan mata baru betapa bernilai dan berharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri, keindahan tangan Ibu dan tangan seorang istri

( Thia ,1 oktober 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar