Ngobrol sama bang Ipan memang tidak ada habisnya, betah sekali
berlama – lama ngobrol dengan beliau, masih muda, cerdas, energik dan tutur
katanya sederhana, lugas dan visioner.. Beruntunglah Rumah Sakit memilikinya
gagasan – gagasan dan idenya untuk memajukan dunia kesehatan tentunya memang layak untuk diapresiasi, senang berjumpa sesama anak muda dan bersemangat.
Cita – cita sederhana dan kerja nyata itulah yang saya nilai dari Bang Ipan, orang yang tidak pernah setengah – setengah dalam meraih cita – citanya. Bukan orang yang merendahkan dirinya bukan juga orang yang mengagungkan atau membagakan dirinya, Benar – benar tipikal orang yang memulai segalanya dari bawah, maka tak heran usahanya mulai menuai hasil, beruntunglah Indonesia memilikinya...
Kamu rencana ngembangin apa Thia,???... begitu tanya mas Bang Ipan;
Jangan di tertawakan ya mas, ucap saya, sedikit membocorkan cita – cita .., Mimpi besar saya membayangkan bahwa Rumah Sakit saya kelak menjadi "Rumah Sakit Khusus Kelainan Genetika" mas, ingin sekali mengembangkan research di area ini, walaupun saat ini hanya tersedia lahannya saja. Semoga keinginan ini terwujud mas, bila saya tidak bisa, semoga generasi selanjutnya bisa melanjutkan
Ide bagus Thia, begitu bang Ipan menimpali cita –cita saya, memang sudah saatnya Indonesia mengembangkan itu, pasien – pasienku juga banyak yang kelainan genetika hanya tidak ke explore kelainan genetikanya karena Lack Of Lab Fascilitiea
Hmmmmmmm..... Saya teringat ketika ke jalan – jalan ke Rumah sakit Universitas Tübingen di Jerman . Rumah Sakit ini membuka pusat perawatan pertama bagi penyakit langka. Titik berat penyakit yang ditangani adalah penyakit mata, kulit, saraf dan muskovizdose atau kelainan genetis metabolisme.
Rumah sakit ini memang sudah selangkah lebih maju, jejaring yang ada sangat bagus sekali sehingga pasien tidak perlu lagi keliling Jerman. Rumah Sakit ini adalah menjadi pusat perawatan pertama sehingga untuk beberapa kasus yang terdeteksi awal di Rumah Sakit ini bisa langsung di sarankan ke Rumah Sakit jejaring , misalnya untuk mendatangi spesialis jantung di Berlin, spesialis mata di Hannover atau spesialis di München.
Mimpi saya jadi kemana- mana, membayangkan kelak bahwa saya bisa memulainya, dan mewujudkan impian besar saya. Bismillah... Bismillah ...
Ahhhhh judulnya juga mimpiiiiiii, boleh kannn....
Cita – cita sederhana dan kerja nyata itulah yang saya nilai dari Bang Ipan, orang yang tidak pernah setengah – setengah dalam meraih cita – citanya. Bukan orang yang merendahkan dirinya bukan juga orang yang mengagungkan atau membagakan dirinya, Benar – benar tipikal orang yang memulai segalanya dari bawah, maka tak heran usahanya mulai menuai hasil, beruntunglah Indonesia memilikinya...
Kamu rencana ngembangin apa Thia,???... begitu tanya mas Bang Ipan;
Jangan di tertawakan ya mas, ucap saya, sedikit membocorkan cita – cita .., Mimpi besar saya membayangkan bahwa Rumah Sakit saya kelak menjadi "Rumah Sakit Khusus Kelainan Genetika" mas, ingin sekali mengembangkan research di area ini, walaupun saat ini hanya tersedia lahannya saja. Semoga keinginan ini terwujud mas, bila saya tidak bisa, semoga generasi selanjutnya bisa melanjutkan
Ide bagus Thia, begitu bang Ipan menimpali cita –cita saya, memang sudah saatnya Indonesia mengembangkan itu, pasien – pasienku juga banyak yang kelainan genetika hanya tidak ke explore kelainan genetikanya karena Lack Of Lab Fascilitiea
Hmmmmmmm..... Saya teringat ketika ke jalan – jalan ke Rumah sakit Universitas Tübingen di Jerman . Rumah Sakit ini membuka pusat perawatan pertama bagi penyakit langka. Titik berat penyakit yang ditangani adalah penyakit mata, kulit, saraf dan muskovizdose atau kelainan genetis metabolisme.
Rumah sakit ini memang sudah selangkah lebih maju, jejaring yang ada sangat bagus sekali sehingga pasien tidak perlu lagi keliling Jerman. Rumah Sakit ini adalah menjadi pusat perawatan pertama sehingga untuk beberapa kasus yang terdeteksi awal di Rumah Sakit ini bisa langsung di sarankan ke Rumah Sakit jejaring , misalnya untuk mendatangi spesialis jantung di Berlin, spesialis mata di Hannover atau spesialis di München.
Mimpi saya jadi kemana- mana, membayangkan kelak bahwa saya bisa memulainya, dan mewujudkan impian besar saya. Bismillah... Bismillah ...
Ahhhhh judulnya juga mimpiiiiiii, boleh kannn....
(Thia ,23 Agustus 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar