Rabu, 13 April 2016

BERTEMU ABAH (3) " SINAU SOKO WIT KELOPO"



“ Berapa anakmu sekarang Thia ??” Tanya Abah ketika suatu sore saya mengunjungi abah di Pondok...“Alhamdulillah 33 Abah “

“Sing wes gede – gede piro ??”“ Enam belas  orang Abah “ jawab saya

“Sekolah semua 16 itu ”Saya menghela nafas panjang, Tidak semua Abah, jawab saya sambil tertunduk

“Kenapa?”“Tidak semua anak – anak ingin melanjutkan sekolahnya Bah” 
Beberapa anak ingin berhenti sekolah dan memilih untuk bekerja , agar bisa membantu orang tuanya, beberapa anak gadis selepas SMA ada yang dinikahkan, hanya 5 -6 orang saja yang betul – betul ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

“Saya sudah berusaha memotivasi Abah, minimal mereka bisa bekerja dan menimba ilmu, tetapi beberapa anak tetap pada pendiriannya tidak ingin melanjutkan sekolahnya”

Tidak usah berputus asa Nduk !!!..Sembari menunjuk pada pohon-pohon kelapa yang berbanjar di halaman pondok, beliau berkata panjang lebar “ 

Abah menanam pohon ini, yang Abah butuhkan buah kelapanya. ternyata yang keluar pertama kali adalah blarak ( daun kelapa ) bukan kelapa. Setelah itu muncul glugu ( batang kelapa ). Barulah setelah beberapa waktu keluar mancung ( yang bentuknya seperti perahu ). Mancung pecah muncul manggar ( kembang kelapa ), yang kemudian menjadi bluluk ( bayi kelapa ), terus menjadi cengkir ( kelapa balita ) terus menjadi degan ( kelapa muda) , baru kemudian jadi kelapa

“ Lho setelah jadi kelapa pun masih ada saput, batok kelapa dan kulit tipis ( semuanya dibuang, tak bisa dipakai ). Lantas ketika mengambil santannya, kelapa masih harus di parut dulu kemudian diperas, yang jadi santan tinggal sedikit “

Coba renungkan.... 

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

"Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka diantara mereka ada yang gugur . Dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah (janjinya )". (QS. Al Ahzab: 23)

Abah masih melanjutkan” kalau anak – anakmu dari yang 16 itu ada 5 -6 orang saja yang jadi, itu bagus Nduk. yang lain ( juga ) akan bermanfaat asal kamu bisa. 

Lalu Abah mengutip ayat Al- Qur’an :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191)


“Sesungguhnya di dalam penciptaan langit-langit dan bumi dan pergantian malam dan siang sungguh ada tanda-tanda bagi orang-orang yang mempunyai akal yang cerdas ( 190 ). (Orang-orang yang mempunyai akal yang cerdas) yaitu orang-orang yang mengingat Allah saat dia berdiri, duduk dan berbaring, mereka memikirkan tentang penciptaan langit-langit dan bumi (kemudian berkata) Wahai Pemelihara kami, Engkau tidak menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau, maka jagalah kami dari adzab neraka ( 191 ) ( QS 3 : 190 – 191)

“Jadi yang 10 anak itu carilah ( apa yang bisa bermanfaat baginya ), dan mau jadi apa dia. Kalo ada anakmu yang ingin memperdalam ilmu agama yo Pondokno, yang mau nikah kalo anak wedo ajari jahit, Sing lanang lek pengen buka bengkel kursusno bengkel “ kata Abah memberi contoh 

Abah benar meskipun tidak semua anak memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya, anak yang lain bukannya lantas tidak bermanfaat. Tentu saja anak yang lain tetap bisa bermanfaat tetapi sebagai peran yang lain

Setelah menjelaskan semua panjang lebar, Abah berkata mantap “ Kowe kudu kuat, sabar dan tabah Nduk “, suatu nasehat dari seorang Abah kepada anak anagkatnya...

Matur Nuwun Abah....

( Thia ,4 september 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar