Minggu, 03 April 2016

SEMBUH



Di sebuah desa yang sama, tinggallah Abdul, Ali dan Karim. Abdul adalah seorang tukang batu, dia juga punya kebiasaan buruk yaitu bermabuk– mabukkan dan tidur dengan wanita–wanita tuna susila. Ali adalah seorang petani, dia bekerja mengelola sawah dan ladangnya dari pagi hingga sore. Pada saat panen, tak lupa ia menyisihkan sepersepuluh hasil ladangnya untuk orang – orang yang tidak mampu. Karim adalah seorang imam. Ia sangat dikenal di desa itu karena ceramah–ceramahnya yang motivatif. Banyak orang kembali bertaubat kepada Allah SWT saat mendengar ceramahnya.dan Ia adalah seseorang yang total melayani Allah SWT.

Pada suatu hari nasib yang cukup aneh menimpa mereka bertiga terjangkit penyakit lepra. Karena sudah peraturan adat mereka bertiga harus segera diasingkan dari desa tersebut. Penduduk khawatir mereka akan menyebarkan penyakit mengerikan itu. Sebuah gubuk kecil pun dibuatkan oleh warga di pinggiran desa dan mereka tinggal bertiga disana.

Suatu malam mereka bertiga mendapatkan mimpi sama. Di dalam mimpi mereka mendengar    seseorang berkata “Berdoalah, maka Allah akan menyembuhkan kalian”. Mereka pun segera melaksanakan apa yang dikatakan oleh mimpi tersebut. Setiap hari dalam sholat dan tahajud mereka selalu berdoa minta kesembuhan. Setelah tiga hari, Abdul akhirnya sembuh. dia segera pulang ke desa dan merasa sangat yakin bahwa Allah telah menyayanginya lebih dari dua temannya yang lain. Setelah tiga bulan, Ali si petani juga sembuh. Dia segera menyusul pulang ke desa dan terheran–heran mengapa Allah lebih sayang kepadanya dari pada si Karim temannya yang notabene adalah imam. “Reputasi suci Imam pasti palsu“, gumamnya pada diri sendiri. Ali juga masih bertanya–tanya kenapa Abdul yang suka mabuk malah sembuh lebih dahulu.

Tahun demi tahun pun berlalu. Karim tidak mengenal lelah berdoa kepada Allah untuk meminta kesembuhan, namun kesembuhan itu tak kunjung tiba. Tidak ada lagi orang–orang yang datang menjenguknya bahkan wajah dan tubuhnya sekarang berubah menjadi mengerikan. Pada suatu malam, Karim si Imam bermimpi kembali, Ia bermimpi mendengar suara yang sama        

“Karim, Aku tahu hatimu terusik dengan peristiwa ini, Engkau ingin tau kenapa temanmu Abdul dan Alia sembuh terlebih dahulu“. Suara dalam mimpi itu pun terus melanjutkan perkataannya. “Allah menjawab doa Abdul si pemabuk dengan cepat karena imannya, dia percaya kepada – Allah selama tiga hari adalah seluruh imannya. Jika Allah menundanya , dia akan putus asa lalu bunuh diri”. “ Untuk Ali, Allah menunda kesembuhannya selama tiga bulan, karena dia memiliki kepercayaan yang lebih besar kepada Allah. Tetapi setelah tiga bulan, maka keyakinannya akan hilang dan dia bisa bertindak nekatjuga,Apakah engkau bisa mengerti ??”

Suara itu kembali melanjutkan “ Untukmu Karim, Allah mengatakan kepadaku bahwa engkau adalah Imam-Nya yang setia, Allah tidak bisa mengabaikan doamu. Engkau adalah temanNya dan engkau sangat memahami hati-Nya. Buktinya semakin lama Allah menunda kesembuhanmu, keyakinanmu kepada Allah semakin dalam. Bahkan, sekarang engkau sudah tidak peduli lagi apakah engkau akan sembuh atau mati, Engkau hanya ingin berdoa kepada Allah. Engkau telah beriman kepada Allah tanpa peduli apapun yang terjadi padamu. Dan Allah telah menjadi segala – galanya bagimu “ Keesokan paginya. Karim si Imam terbangun dan ia telah sembuh dari penyakitnya. Dan untuk pertama kalinya ia menyesali kesembuhannya.
 
Buat  yang sedang sakit atau tertimpa musibah marilah kita bersabar. 

“…..Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang – orang yang sabar. Yaitu orang – orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Inna Lillaahi wa inna ilaihi Raaji’uun….” ( QS 2:155-156).

(Thia, 27 Januari 2015)