Hampir
setiap orang yang mengenal Ais, mengatakan bahwa Ais adalah saya ketika waktu
kecil. Secara sifat memang kami sangat mirip sekali, sama – sama cerewet,
sedikit keras kepala dan terkadang usil. Hobi juga tidak jauh berbeda suka membaca,
sesekali menulis.
Sebuah kejutan bagi saya anak seusia Ais sudah punya diary pribadi.dan dalam buku diary kesayangannya kali ini hanya tiga kata yang dia tulis “ lebaran anak yatim”. Bagi saya Allah menakdirkan bertemu Ais memang bukan suatu kebetulan, kami bernasib sama. Saya dan Ais sama – sama anak yatim piatu, Ais yatim piatu sejak dia lahir sedangkan saya masih sempat dirawat almarhum Bapak selama 13 tahun walaupun belum pernah bertemu almarhum Ibu.
“Kata – Ais Bagus”, ungkap saya...“ Kata – kata yang mana Bunda? ““ Yang ada di buku Ais itu , Lebaran Anak Yatim ”, boleh Bunda tau ??
“Bunda......, Ais sangat suka disetiap lebaran Bunda selalu menceritakan kisah gadis kecil dan Rasulullah”, dan cerita itu selalu diingat bunda. Senang bisa menjadi gadis kecil itu bunda dengan Rasulullah menjadi ayahnya, Ali menjadi pamannya, Fatimah menjadi kakak perempuannya, Hasan juga Husein menjadi adik-adiknya dan Aisyah menjadi ibunya. Menurut Bunda, Rasulullah akan marah tidak kalau Ais punya ayah baru, ibu baru kakak baru, adik – adik baru dan paman baru
Bunda,..!! Ais ingin suatu saat menulis di buku Ais ini dengan cerita yang lain bunda, bukan cerita Ais mendapat baju baru, sepatu baru, alat tulis sekolah baru, tas baru tapi ais akan menulis “ Pada hari raya tahun ini akhirnya aku dapat merayakannya bersama orangtua baruku dan aku bermain dengan riang gembira, karena aku memilibaruki keluarga baru “
Kata – kata Ais kali ini sangat dalam, saya usap kepalanya dengan lembut “ Ais harus bersyukur sayang, disini Ais punya keluarga baru walaupun bukan keluarga yang sempurna yang Ais inginkan. Semua yang ada dirumah ini adalah keluarga Ais dan sayang sekali sama Ais, coba Ais lihat diluar sana masih banyak yang tidak seberuntung ais” Ya.. sesekali perasaan Ais memang sensitif, saya mencoba menyelami apa yang dirasakan Ais, perasaan yang mungkin diimpikan seluruh anak yatim piatu.
Ingatan saya kembali kepada nasehat Abah ketika pertama kali kami menemukan Ais dan Abah yang memberikan nama “AISYAH”, nama yang sangat cantik dan sesuai untuk my little angel. Cukup lama Abah menatap saya waktu itu ;Thia...“ semua anak di dunia ini adalah anak kita, jangan pernah berfikir bahwa anak yang berada di luar sana bukan anak kita, Jika nanti Allah bertanya anak siapa yang malang ini, yang hidup dari kecil tanpa adanya bantuan dari orang tua nya, mana orang tua nya... ?? maka Allah akan mengazab masyarakat yang ada di sekililing nya karna anak itu adalah anak mereka...
Abah titip sama Thia, peliharalah mereka dengan kasih sayang “ Ingat mereka bukan anak orang lain, walaupun bukan dari kandungan nya, apalagi itu adalah anak yatim piatu maka itu adalah tanggungan kita bersama."
( Thia ,12 juli 2015)