Rabu, 13 April 2016

SIAPA PENGUNJUNG TERAKHIR KITA



Mari renungkan....
Saudaraku, tahukah kamu siapa pengunjung terakhirmu? Tahukah kamu apa tujuan ia berkunjung dan menemuimu? Apa saja yang dimintanya darimu? 

Sungguh! Ia tak datang karena haus akan hartamu, karena ingin ikut nimbrung makan, minum bersamamu, meminta bantuanmu untuk membayar hutangnya, memintamu memberikan rekomendasi kepada seseorang atau untuk memuluskan upaya yang tidak mampu ia lakukan sendiri!

Untuk menemuimu, ia tidak butuh pintu masuk, izin dan membuat perjanjian terlebih dahulu sebelum datang. Ia datang kapan saja waktunya dan dalam kondisi bagaimanapun; kondisimu sedang sibuk ataupun sedang luang, sedang sehat ataupun sedang sakit, semasa kamu masih kaya ataupun sedang dalam kondisi melarat, ketika kamu sedang bepergian atau pun tinggal di tempatmu!

Saudaraku! Pengunjungmu ini tidak memiliki hati yang gampang luluh. Ia tidak bisa terpengaruh oleh ucapan-ucapan dan tangismu bahkan oleh       jeritanmu dan perantara yang menolongmu. Ia tidak akan memberimu kesempatan untuk mengevaluasi perhitungan-perhitunganmu dan meninjau kembali perkaramu! 

Sungguh! Ia hanya menginginkan dirimu saja, bukan orang lain! Ia menginginkanmu seutuhnya bukan separuh badanmu! Ia ingin membinasakanmu! Ia ingin kematian dan mencabut nyawamu! Menghancurkan raga dan mematikan tubuhmu! Dia lah MALAIKAT MAUT !

“Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan” (QS. As-Sajadah: 11).
 
Berhati-hatilah Saudaraku !!!Semoga kita tidak termasuk orang yang Allah subhanahu wata’ala sebutkan, artinya:
"Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka”?  (QS. Muhammad: 27). Atau firman-Nya, artinya: “(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun”.  (Malaikat menjawab), “Ada, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu”. (QS. An-Nahl: 28-29)

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia)”.  Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”. (QS. Al-Mu'minun: 99-100) 
Persiapkan Diri Kita Saudaraku  

Ketika di Padang Mahsyar, ketika hari Hisab, ketika ditimbang, ketika diperlihatkan lembaran amal kebaikan, ketika melintasi Shirath dan berdiri di hadapan Allah Al-Jabbar? Dari ‘Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda

”,Tidak seorang pun dari kamu melainkan akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak ada penerjemah antara dirinya dan Dia, lalu ia memandang yang lebih beruntung darinya, maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah diberikannya dan memandang yang lebih sial darinya, maka ia tidak melihat selain apa yang telah diberikannya. Lalu memandang di hadapannya, maka ia tidak melihat selain neraka yang berada di hadapan mukanya. Karena itu, takutlah api neraka walau pun dengan sebelah biji kurma dan walau pun dengan ucapan yang baik”.
(Muttafaqun 'alaih)

Mari saudaraku, berhitunglah atas diri kita di saat senggang, berpikirlah betapa cepat akan berakhirnya masa hidup kita, bekerjalah dengan sungguh-sungguh di masa luangmu untuk masa sulit dan kebutuhanmu, renungkanlah sebelum melakukan suatu pekerjaan yang kelak akan didiktekan di lembaran amalmu. 

(Thia, Maret 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar