Minggu, 03 April 2016

"CUKUP"


Sepasang suami istri pergi ke sebuah bengkel mobil, mobil mereka satu –satunya memang terpaksa turun mesin setelah hampir 10 tahun menemani perjuangan mereka. Mobil kesayangan suami, karena memiliki histori dimana mobil itu adalah mobil pertama yang dibeli dari hasil keringatnya sendiri.

Melihat kerusakan mobil yang lumayan banyak dengan halus sang istri bertanya kepada suami: Pa, kalau memang banyak yang harus diganti, apa tidak sebaiknya mobil ini dijual saja, ditukar dengan mobil yang baru” 

 
Menimpali pertanyaan sang Istri sang suami-pun tersenyum. Dengan lembut sambil memeluk sang su istri suamipun berkata;....“Sayang , Papa bisa saja membeli mobil baru , tapi mobil ini sudah cukup untuk papa” 
Dulu papa tidak bisa membeli mobil, jadi terpaksa menggunakan fasilitas kantor, Setelah sekian lama bekerja dan menabung , Alhamdulillah bisa membeli mobil ini, lagian kondisi mobilnya masih bagus Ma, hanya perlu mengganti beberapa bagian yang rusak saja “ . Insya Allah sudah cukupkan sayang, sambil meraih lengan suami dan menyandarkan kepala di bahu suaminya sang istripun mengagguk sambil berkata, Iya.... Sayang Mobil ini sudah cukup buat kita

 
========================
 
Selamat Malam Sejawat

Mengatakan cukup mungkin tidak mudah untuk kita, apalagi ditambah daftar tumpukan kebutuhan ini itu yang harus dipenuhi. Yang terpenting adalah jangan sampai kerakusan manusia membuat kita sulit mengatakan cukup. 
 
Semoga saya dan sejawat semua termasuk orang yang belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita saat ini dan bersyukur lagi. Jika kita beruntung memiliki penghasilan yang terus menanjak sebanding dengan kemampuan untuk beramal, bukan untuk menaikkan gaya hidup. Seperti dalam sebuah nasehat "Cukup itu adalah sebuah kepuasan hat", yang hanya bisa diucapkan oleh orang – orang yang bisa mensyukuri
 
"....La In Syakartum La Aziidannakum Wa Lain Kafartum Inna ‘Adzaabi La Syadiid.

Jika kamu bersyukur atas nikmat yang Ku-berikan kepadamu, maka akan Aku tambah nikmat itu, tapi jika kamu mengingkarinya (tidak mau bersyukur), maka ingatlah bahwa siksa-Ku sangatlah pedih...."

( Thia, 4 juni 2015)